72 TAHUN HMI: MAHASISWA, KEPEMIMPINAN, DAN HMI
72 TAHUN HMI: MAHASISWA, KEPEMIMPINAN, DAN HMI
Oleh: Redi Juniyadi
Sekretaris Umum HMI Cabang Bangka Belitung
Seperti diketahui mahasiswa merupakan poros utama dalam pembangunan dan kemajuan bangsa, disadari karena tugasnya sebagai agen of change (agen perubahan), sosial control dan calon pemimpin bangsa, serta merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki pemikiran yang intelek dan idealis. Tak bisa dielakan bahwa peranan mahasiswa menjadi sangat signifikan karena mahasiswa adalah kelompok yang idealis yang terlepas dari pengaruh pihak manapun. Idealisme yang dimiliki mahasiswa membuatnya semangat melakukan perjuangan terhadap kebenaran yang dia yakini. Mahasiswa tidak pantang menyerah dan tidak takut terhadap apapun termasuk presiden sekalipun di dalam menyampaikan aspirasi yang mereka miliki. Pandangan, pemikiran dan sikap mahasiswa inilah yang dibutuhkan dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
Mahasiswa adalah unit bagian dari masyarakat yang harus memberikan kemanfaatan untuk masyarakat dengan berbagai karya serta gagasannya. Mahasiswa lahir dari masyarakat dan sudah sepatutnya mahasiswa berperan aktif di dalam membela kepentingan masyarakat untuk kemajuan bangsa ini. Maka dari itu mahasiswa perlu membekali diri dengan berbagai kemampuan agar menjadi manusia yang bermanfaat. Kuliah saja tidaklah cukup karena pada dasarnya hanya membekali mahasiswa dengan ilmu-ilmu yang bersifat teoritis dan abstrak.
Organisasi kemahasiswaan menjadi alternatif sebagai wadah aktualisasi untuk menguji daya nalar, moral dan idealisme mahasiswa, karena organisasi kemahasiswaan berinteraksi langsung dengan persoalan-persoalan yang terjadi dimasyarakat. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan antar kampus, organisasi ekstra kampus maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas atau antar kampus. Ada banyak organisasi kemahasiswaan yang ada di Indonesia, salah satunya adalah organisasi ekstra kampus bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI adalah organisasi mahasiswa tertua dan terbesar di Indonesia, Organisasi mahasiswa yang bernafaskan Islam ini didirikan sejak 72 tahun silam di Yogyakarta tepatnya pada tanggal 5 Februari 1947. Adapun inisiator dari berdirinya HMI adalah seseorang yang bernama Lafran Pane, beliau merupakan mahasiswa fakultas hukum Universitas Islam Indonesia (UII) yang pada saat itu bernama Sekolah Tinggi Islam (STI) Yogyakarta. Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan Sumatera Utara pada tanggal 05 Februari 1922. Selain pelopor dari berdirinya HMI, Lafran Pane juga adalah seorang pahlawan nasional, beliau dianugerahi gelar pahlawan karena kontribusinya yang turut memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, melalui organisasi HMI yang diperkarsainya, beliau juga telah banyak melahirkan pemimpin hebat di negeri ini, antara lain yang berkiprah dan memiliki keahlian khusus di bidang sosial, hukum, pendidikan, politik, ekonomi, agama, budaya dll. Tentunya, dengan kiprah para kader-kadernya tersebut, beliau telah menciptakan sejarah baru dengan selalu mengabdikan dirinya terhadap negeri ini. Karena jasanya itulah sosok Lafran Pane layak ditempatkan sebagai pahlawan yang memiliki kemampuan mengorganisir, menciptakan sejarah dan banyak melahirkan kaum intelegensia dari rahim organisasi yang didirikannya.
Pada tanggal 5 februari setiap tahunnya, diperingati sebagai hari kelahiran HMI. Pada 2019 tahun ini diusia yang ke-72, HMI masih tetap eksis dan produktif dalam mencetak kader-kader ummat. HMI merupakan organisasi pengkaderan mahasiswa yang bertujuan untuk membentuk jiwa kepemimpinan (leadership) mahasiswa, HMI mempunyai peranan dalam mendidik dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Sebagai organisasi perjuangan, HMI juga beriktiar untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara Indonesia. Banyak sekali sumbangsih yang telah HMI berikan untuk bangsa ini, salah satunya adalah dengan banyak melahirkan pemimpin-pemimpin hebat di negara ini. Tentunya kita sangat familiar dengan nama-nama beken seperti: Jusuf Kalla, Anies Baswedan, Yusril Ihza Mahendra, Mahfud MD dll. Mereka semua merupakan kader-kader yang dahulu pernah dibesarkan dan dibentuk melalui pengkaderan HMI.
Tidak perlu diragukan lagi, fakta membuktikan bahwa HMI sejauh ini berhasil memberikan kontribusi dalam menyumbangkan kader-kader terbaiknya untuk bangsa ini. Peran strategis HMI adalah sebagai wahana pembinaan mahasiswa, yang bertujuan untuk melahirkan SDM yang cerdas dan unggul. HMI diharapkan akan memberi perhatian lebih besar terhadap upaya membangun basis kelompok terdidik dan terpelajar, yang menjadi cikal bakal lahirnya pemimpin berkualitas, andal, dan memiliki keunggulan.
Sebagai organisasi mahasiswa, HMI merupakan lembaga strategis wadah pembentukan kepemimpinan. Bangsa kita membutuhkan pemimpin pemimpin yang tangguh dan memiliki visi yang jelas tentang pembangunan nasional dan masa depannya. Kepemimpinan yang tangguh dan bervisi itu tidak bisa lahir secara tiba-tiba, tetapi harus melalui suatu proses: ada masa penempaan, pematangan, dan pengujian, baik ketika masih menjadi mahasiswa maupun sesudah terjun ke masyarakat. HMI yang telah terbukti merupakan wadah kelahiran pemimpin-pemimpin di masa lalu, diharapkan dapat terus menjadi kancah dan medan penempaan, pematangan, dan pengujian bagi calon-calon pemimpin bangsa di masa depan yang kualitasnya sesuai untuk menghadapi tantangan masa depan, yang tidak sama dengan masa lampau atau masa kini.
Menghadapi masa depan yang sangat dinamis. HMI diharapkan dapat menjadi basis bagi para anggota dan aktivis untuk membangun jiwa, semangat, dan kemampuan kepemimpinan. Oleh karenanya, memperkuat basis kepemimpinan bukan hanya bagi organisasi HMI sendiri, tetapi untuk bangsa secara keseluruhan merupakan hal yang penting. HMI sadar bahwa Mahasiswa dan kualitas-kualitas yang dimilikinya menduduki kelompok elit dalam generasinya. Sifat kepeloporan, keberanian dan kritis adalah ciri dari kelompok elit dalam generasi muda, yaitu kelompok mahasiswa itu sendiri. Sifat kepeloporan, keberanian dan kritis yang didasarkan pada objektif yang harus diperankan mahasiswa bisa dilaksanakan dengan baik apabila mereka dalam suasana bebas merdeka dan demokratis objektif dan rasional. Sikap ini adalah yang progresif (maju) sebagai ciri dari pada seorang intelektual. Sikap atas kejujuran keadilan dan objektifitas.
Mahasiswa, setelah sarjana adalah unsur yang paling sadar dalam masyarakat. Jadi fungsi lain yang harus diperankan mahasiswa adalah sifat kepeloporan dalam bentuk dan proses perubahan masyarakat. Karenanya kelompok mahasiswa berfungsi sebagai duta-duta pembaharuan masyarakat atau "agen of social change". Kelompok mahasiswa dengan sikap dan watak tersebut di atas adalah merupakan kelompok elit dalam totalitas generasi muda yang harus mempersiapkan diri untuk menerima estafet pimpinan bangsa dan generasi sebelumnya pada saat yang akan datang. Sebagaimana slogan HMI "Yakin Usaha Sampai", Selamat Milad yang ke 72 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Comments
Post a Comment