PEMUDA SEBAGAI “THE NEXT LEADER” PEMBANGUNAN BANGSA
PEMUDA SEBAGAI “THE NEXT LEADER” PEMBANGUNAN BANGSA
Oleh: Redi Juniyadi
Sekretaris Umum HMI Cabang Bangka Belitung
Pemuda atau yang lebih tren saat ini dikenal sebagai generasi milenial, merupakan sebutan bagi individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional. Peran pemuda sebagai generasi penerus tentunya sangat sentral, karena pemuda merupakan pilar penting dalam kemajuan pembangunan suatu bangsa. Secara realitas pemuda selalu menjadi harapan dalam setiap kemajuan suatu bangsa, hal ini tercermin pada peran pemuda yang dapat mengubah pandangan serta menjadi harapan para generasi terdahulu untuk membangun ide-ide, gagasan serta wawasan yang luas. Pemuda hebat akan membawa kemajuan bangsa. Itulah mengapa, dalam hal apa pun mengenai hajat kehidupan manusia, pemuda selalu menjadi prioritas utama sebagai alat menuju pembangunan dalam mencapai kesejahteraan.
Selain beberapa deskripsi yang dibahas sebelumnya, sosok pemuda juga memiliki sifat kritis atas apa yang sekiranya mereka temukan belum baik, karena sifat mereka yang peka dan revolusioner. Dengan segala kelebihan yang dimiliki pemuda inilah yang menyebabkan pemuda menjadi harapan suatu bangsa agar menjadi bangsa yang lebih baik di masa yang akan datang. Namun, sebagai manusia biasa, pemuda tetap memiliki sisi negatif. Misalnya, dari segi emosional yang belum stabil. Rhoma Irama dalam syair lagunya, ia mengatakan bahwa masa muda adalah masa yang “berapi-api”, disebut berapi-api karena masa muda merupakan masa yang penuh gairah semangat dan rasa keingin-tahuan yang sangat tinggi, selalu ingin mencoba sesuatu hal yang baru tanpa takut akan risiko. Sehingga mereka perlu dukungan dan arahan yang benar dari orang tua dan lingkungan sekitarnya.
Kontribusi pemuda dalam setiap periode sejarah kehidupan suatu bangsa telah terbukti kongkrit. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas peran pemuda dalam proses perubahan suatu bangsa. Bukan hanya sejarah bangsa modern namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak terlepas dari kontribusi pemuda di dalamnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang ulama besar Dr. Yusuf Al-Qardhawi “Apabila ingin melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah pemudanya hari ini." Hal ini menunjukkan bahwa pemuda memiliki peranan besar dan penting bagi suatu bangsa. Terlebih di masa yang akan datang, karena generasi mudalah yang kelak akan menjadi pemimpin (the next leader), yang akan meneruskan estafet sejarah kehidupan menggantikan para pemimpin yang telah menjadi tua.
Lihat saja bagaimana peran pemuda dimasa perjuangan kemerdekaan Indonesia sampai pada masa reformasi yang mencakup beberapa fase. Pertama, peran pemuda di tahun 1928, dikenal sebagai peristiwa Sumpah Pemuda yang berlangsung tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928. Peran yang dilakukan menyangkut perjuangan para pemuda dimasa tersebut untuk dapat mempersatukan bangsa Indonesia, dan mengusir para penjajah dari wilayah Indonesia. Pada masa ini juga menjadi suatu tonggak awal dari upaya persamaan visi berbangsa dan bernegara yang didasarkan atas prinsip Bhineka Tunggal Ika, atau yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Kedua, tepatnya pada tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung pada tahun 1945. Saat itu menjadi suatu puncak perjuangan dari upaya untuk melawan dan mengusir penjajah dari wilayah Indonesia. Dimana di masa ini para pemuda memiliki peran yang signifikan pula, salah satunya adalah peran pemuda dalam mendorong proklamasi kemerdekaan Indonesia dan juga peran pemuda dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia.
Ketiga, salah satu peran penting pula oleh pemuda dimasa perjuangan adalah adanya peran pemuda dalam memurnikan ideologi bangsa Indonesia yang berlangsung pada tahun 1966. Pada masa tersebut para pemuda perjuangan juga berupaya keras dalam menjalankan UUD 1945 sebagai dasar hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk dijalankan secara murni dan konsekuen. Sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi negara hukum untuk mencegah berbagai macam ancaman perpecahan dan permasalahan lebih lanjut.
Keempat, peran pemuda di masa perjuangan yang terakhir adalah peran pemuda pada tahun 1998 atau biasa disebut pula dengan angkatan 1998. Pada saat itu pemuda memiliki peran dan pengaruh yang besar, dimana mereka menanggung tanggung jawab untuk meluruskan segala macam kesalahan-kesalahan yang ada pada masa Orde Baru. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya mendorong demokratisasi Indonesia, sehingga dapat menjadi suatu bangsa dan negara yang demokratis.
Melihat dari beberapa peristiwa yang terjadi dimasa lampau, tentunya kontribusi pemuda bagi negara ini sangatlah besar. Hal ini menunjukan bahwa pemuda memiliki kualitas dan memiliki daya saing yang menjadi harapan besar untuk masa depan yang lebih baik. Maka dari itu pemuda haruslah memiliki pendidikan berkualitas dan mempunyai jiwa leadership. Karena menjadi pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah. Generasi muda harus mampu memaksimalkan kemampuan, sikap, naluri dan ciri-ciri kepribadiannya sehingga mampu mendorong orang-orang yang dipimpinnya untuk dapat saling bekerja sama mencapai satu tujuan. Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu, yang selalu berjuang dengan penuh semangat, biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang, seperti Ir Soekarno, Moh Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo, dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Pemuda sebagai “The next leader” akan terus menempatkannya sebagai garda terdepan, sekaligus pengawal perubahan. Semangat inilah semestinya terus terjaga dalam setiap gerakan kepemudaan. Independensi sebagai pilihan semangat gerakan pemuda, dan kemandirian sebagai jiwanya, tidak boleh luntur dalam diri setiap gerakan pemuda. Sebagai jawaban atas peran apa yang semestinya diambil oleh pemuda dalam mengisi pembangunan bangsa, pemuda perlu memposisikan diri, dan mengartikan bagaimana perannya.
Posisi pemuda yang sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa, lebih jauh harus diturunkan dalam bentuk lebih nyata. Pemuda sebagai elemen penting masyarakat dalam pembangunan bangsa, sudah sepatutnya memaknai dan mewarnai setiap kebijakan pembangunan bangsa. Disinilah pentingnya pemuda memposisikan diri dan mengambil peran-peran strategis dalam pembangunan saat ini. Dalam kiprahnya, pemuda acapkali dalam posisi sebagai pelopor pembaharuan, pelopor perubahan sekaligus pengawal perubahan. Hal ini disebabkan karena kepribadian pemuda dapat mempengaruhi keputusan serta semangat juang bagi pembangunan bangsa Indonesia. Dimana kondisi ini juga sebenarnya menyangkut peranan pemuda sebagai agen bangsa. Peran pemuda sebagai agen bangsa Indonesia sendiri dapat dikategorikan menjadi tiga macam, diantaranya adalah:
Pertama, pemuda sebagai “Agen of change”, yang berarti pemuda memiliki peran dan tugas penting bagi pengadaan perubahan-perubahan positif bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Kedua, pemuda sebagai “Agent of development”, yang berarti bahwa pemuda merupakan agen pembangunan bangsa Indonesia di segala bidang kehidupan, baik itu yang bersifat fisik maupun juga yang bersifat non fisik. Ketiga, pemuda sebagai “Agent of modernization”, yang berarti bahwa pemuda memiliki peran dan tugas sebagai pelopor pembaharuan bagi kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Itulah beberapa peranan pemuda sebagai “The Next Leader” bagi bangsa dan negara Indonesia. Dimana pastinya tidak dapat dilepaskan dari peran pemuda maupun peran warga negara Indonesia dalam proses pembangunan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa para pemuda merupakan suatu kunci atau tonggak bagi suatu negara dalam upaya keberhasilan pembangunan bangsa, terutama bagi bangsa Indonesia itu sendiri. Bung Karno pernah berkata: "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia".
Comments
Post a Comment