Diskusi Publik "Jembatan Penghubung Sumsel-Babel, Perlukah?"
Pangkalpinang. Saat ini pembangunan infrastuktur merupakan salah satu indikator kemajuan suatu daerah maupun suatu negara yang menjadi keberhasilan pembangunan seutuhnya.
Kajian tentang pembangunan tersebut harus melalui ruang diskusi publik seperti yang dilaksanakan oleh HMI Cabang Bangka Belitung yang bertemakan " Jembatan Sumsel-Babel siapakah yang diuntungkan".
Kali ini diskusi publik yang akan dipaparkan beberapa narasuber diantaranya dari Tokoh Presidium Babel Saviat, SH, Dinas PUPR Provinsi Bangka Belitung yang diwakili oleh Aris, Bapeda Provinsi Bangka Belitung Martini, dan penggiat sosial politik Fauzan Azima. Acara ini juga dipandu dari akademisi UBB yakni Luna Febriani sebagai moderatornya dan acara dimulai malam tadi, Kamis (22/8/2019)
Suriadi Ketua Umum HMI Cabang Bangka Belitung menyampaikan bahwa diskusi ini merupakan inisiatif pihaknya dimana saat ini pembangunan jembatan penghubung Sumsel dan Babel menjadi perbincangan hangat dimasyarakat Bangka Belitung yang saat ini belum jelas arahnya.
"Iya kita sengaja mengadakan acara diskusi publik ini mengenai jembatan Sumsel-Babel ini untuk kita diskusikan ditempat terbuka ini di Taman Wilhelmina Park Taman Sari Pangkalpinang, siapapun boleh ikut diacara ini dan diskusi pada malam ini baru part 1, nanti akan ada part 2 mengenai jembatan penghubung Bangka Sumatera ,"ungkap Suriadi usai acara ditempat diskusi malam tadi yang didampingi pengurus HMI Cabang Bangka Belitung
Saviat mewakili presidium Bangka Belitung Peran pemuda memiliki statemen politik yaitu sumpah palapa gajah mada, sumpah pemuda, proklamasi 17 agustus 1945 yang menggemparkan dunia yang meminta untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia.
Saviat lebih membahas secara ilmiah tidak memihak berada posisi dari pro kontra dalam pembangunan jembatan Bangka-Sumatera.
Siapa yang diuntungkan jembatan Bangka Sumatera?
"Merupakan proyek strategis yang membutuhkan dana triliunan, yang banyak melibatkan semua tingkatan pemerintah baik di daerah maupun pusat. Yang menjadi pertanyaan apakah ini mendesak?," katanya saat diskusi berlangsung
"Secara sosiologis punya dampak positif dan negatif. Orang lebih mudah masuk ke daerah kita dan lebih banyak orang yang datang, serta juga banyak juga kriminal yang akan terjadi,"tambahnya
.
Sedangkan paparan yang disampaikan oleh Aris mewakili dari Dinas PUPR Provinsi Babel, saat ini kegiatan pembangunan baru pra studi kelayakan, belum bentuk seperti apa, sampai saat ini belum diketahui.
"Kalau bicara siapa diuntungkan, justru Babel yang diuntungkan, kemungkinan pemerintah mampelajari jangan sampai tidak mendapatkan apa-apa,"kata Aris dalam paparannya
Selanjutnya pula disampaikan oleh pemateri yaitu Martini Kabid Infrastruktur Bapeda Provinsi Babel saat ini masih membuat dokumen pembangunan, jadi saat ini masih melaksanakan pra studi kelayakan.
"Kebutuhan kita masih tergantung dari luar, saat ini mengandalkan sektor pertambangan, kedepan harus membangun pariwisata. Kalau kita lihat infrastruktur kita masih kurang, tapi kita tekankan pelayanan dipelabuhan,"tandasnya
Pembicara terakhir Fauzan Azima Pegiat Sosial Politik menyampaikan apresiasi kegiatan ini yang dilaksanakan oleh HMI Cabang Bangka Belitung dan terima kasih diberi kesempatan berbicara diacara diskusi publik ini.
Dalam diskusi tersebut, ia mengatakan kenapa kita harus membangun jembatan Bangka Sumatera ini, bukan tidak setuju dengan pembangunan jembatan ini atau pembangunan yang lainnya.
"Lebih baik pemerintah lebih memikirkan ekonomi kreatif untuk membangun ekonomi rakyat kecil. Ini nggak realistis aja jembatan Bangka-Sumatera mau dibangun, dari ide juga gak jelas, konsepnya juga gak jelas, apalagi persoalan teknis lainnya,"jelasnya
"Ditambah lagi para pejabat di Bangka Belitung ini disibukan dengan DL-DLan apa hasilnya, sekarang zaman sudah canggih,s udah teknologi 4.0, tidak manual lagi pembangunan kita saat ini, dan saya juga gak tertarik jadi gubernur,"tegas Fauzan Azima yang disambut tepuk tangan dari audiens diskusi.
Comments
Post a Comment